Monday, April 1, 2013

Apabila istilah Ulama' disempitkan

ULAMA (Arab : ’ulamaa’), adalah orang yang tahu atau memiliki pengetahuan ilmu agama dan ilmu pengetahuan kealaman yang dengan pengetahuannya tersebut memiliki rasa takut dan tunduk kepada Allah SWT. Kata ulama merupakan bentuk jamak (plural) dari ‘alim yang membawa maksud “yang tahu” atau “yang memiliki pengetahuan”. 

Pada zaman pemerintahan Bani Umayyah dan sesudahnya, istilah ulama lebih ditekankan kepada orang yang memiliki pengetahuan keagamaan saja. Ada pula pembahagian ilmu agama, istilah ulama lebih dipersempit lagi. Misalnya, ahli fiqih disebut fuqaha, ahli hadist disebut Muhaddisin, ahli kalam disebut Mutakalim, ahli tasawuf disebut Mutasawuf, dan ahli tafsir disebut Mufassirin. Sementara itu orang yang memiliki pengetahuan tentang ilmu sains tidak lagi disebut sebagai ulama tetapi disebut ahli dalam bidangnya masing-masing. Tokoh-tokoh seperti Al-Khawarizmi, Al-Biruni, dan Ibnu Hayyan tidak disebut sebagai ulama, tetapi disebut sebagai ahli kauniyah. Istilah pakar dlm bidang juga makin disempitkan, sehinggakan saintis lebih diperincikan kepada Geologist (ahli geografi), Biologist (ahli biologi) dan sebagainya... 

Hakikatnya, segala ilmu yang membawa kepada maghrifatullah. baik ilmu agama (fiqh, tasawuf dsb) atau ilmu sains.. segalanya adalah ilmu Allah. Ilmu yang membawa manusia makin mengenal dirinya, lantas dia akan mengenal tuhannya.. Inilah yang dikatakan, sebenar-benar ilmu..

No comments:

Post a Comment